Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah di Nganjuk

NGANJUK (Lentera) – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berupaya maksimalkan penyerapan gabah kering panen petani, khususnya di Kabupaten Nganjuk dengan menambah mitra-mitra pengeringan gabah petani.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan bahwa Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sentra produsen padi terbesar di Jawa Timur. Untuk itu. Dia menyebut hasil penyerapan yang dilakukan pada musim panen tahun ini secara nasional mencapai 700 ribu ton setara beras.

“Pemerintah hadir melalui Bulog dalam penyerapan gabah kering panen dan beras petani untuk memakmurkan dan mensejahterakan petani. Per malam ini Bulog secara nasional sudah menyerap 700 ribu ton setara beras dan kami kejar terus target sampai bulan April nanti,” katanya saat di Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (29/3/20225) dilansir dari antara.

Ia menegaskan bahwa Bulog tidak mungkin kerja sendirian, karena fasilitas yang dimiliki oleh Bulog sangat terbatas, sehingga kerja sama dengan mitra- mitra yang memiliki pengeringan gabah yang telah teridentifikasi di seluruh Jawa Timur, khususnya di Nganjuk.

“Sehingga, kapasitas inilah yang akan kami kerjasamakan untuk pengeringan gabah kering panen petani,” kata Prihasto

Pihaknya menambahkan untuk swasembada pangan, pemerintah telah melakukan banyak kegiatan, di antaranya pompanisasi, optimalisasi pupuk subsidi yang sudah aman dan terlaksana dengan baik.

“Sekarang tinggal kita jaga penyerapan gabah kering panen dan beras dari petani agar petaninya tetap semangat,” ujar dia.

Sementara itu, Bupati Nganjuk, Marhaen Jumadi mengatakan bahwa hasil panen petani Nganjuk juga diakomodasi dengan baik oleh pemerintah.

Ia menyebut sudah dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Bulog Kediri, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Satgas Pangan dan Dandim 0810/Nganjuk, mengetahui Bupati Nganjuk agar gabah petani di kabupaten ini diserap.

“Sudah ada penandatangan komitmen bersama agar gabah petani diserap dengan harga sesuai instruksi Presiden, yaitu Rp6.500 per kilogram dan itu sudah berjalan dengan baik,” kata Bupati Nganjuk.

Ia menyinggung kinerja Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Imam Mahdi yang dinilai sudah bagus dan berjalan sesuai komitmen bersama.

“Ke depannya yang di harapkan masyarakat Nganjuk sama dengan Pak Presiden dan Pak Menteri bahwa gabah kering panen petani dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram,” kata Marhaen.

Dalam pertemuan itu, selain dihadiri jajaran petinggi Perum Bulog, juga ada Bupati Nganjuk dan jajarannya, Dandim 0810/Nganjuk. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *