Bulog Perkuat Serapan Gabah di Nganjuk, Targetkan Harga Sesuai Instruksi Presiden

Nganjuk (beritajatim.com) – Perum Bulog terus mengoptimalkan penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani di Kabupaten Nganjuk, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi terbesar di Jawa Timur.

Dalam diskusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Bupati Nganjuk, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Dandim, serta mitra pengeringan gabah dari Nganjuk dan Kediri, Bulog menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, menegaskan bahwa pihaknya akan memaksimalkan penyerapan gabah dengan menggandeng lebih banyak mitra pengeringan gabah.

“Pemerintah hadir melalui Bulog dalam penyerapan gabah kering panen dan beras petani untuk memakmurkan dan mensejahterakan petani. Sampai permalam ini Bulog secara nasional sudah menyerap 700 ribu ton setara beras dan kita kejar terus target sampai bulan April nanti,” ujar Prihasto.

Prihasto juga menekankan bahwa Bulog tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan fasilitas. Oleh karena itu, kerja sama dengan mitra pengeringan gabah di seluruh Jawa Timur, terutama di Nganjuk, menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas pengeringan GKP petani.

Dalam diskusi tersebut, isu swasembada pangan turut dibahas. Prihasto mengungkapkan bahwa pemerintah telah menjalankan berbagai langkah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, termasuk program pompanisasi dan optimalisasi distribusi pupuk subsidi.

“Sekarang tinggal kita jaga penyerapan gabah kering panen dan beras dari petani agar petaninya tetap semangat,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi memastikan bahwa penyerapan gabah di wilayahnya telah berjalan sesuai instruksi Presiden.

“Sudah dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Bulog Kediri, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Satgas Pangan, dan Dandim serta diketahui oleh saya, agar gabah petani di Kabupaten Nganjuk diserap dengan harga sesuai instruksi Presiden, yaitu Rp6.500 per kg, dan itu sudah berjalan dengan baik,” jelas Marhaen.

Ia juga mengapresiasi kinerja Imam Mahdi selaku Pemimpin Bulog Kediri yang telah menjalankan komitmen tersebut dengan baik. “Kinerja Imam Mahdi sudah bagus dan sudah berjalan sesuai komitmen bersama,” katanya.

Lebih lanjut, Marhaen menegaskan bahwa harapan masyarakat Nganjuk sejalan dengan kebijakan Presiden dan Menteri Pertanian terkait harga pembelian gabah.

“Kedepannya yang diharapkan masyarakat Nganjuk sama dengan Pak Presiden dan Pak Menteri, bahwa gabah kering panen petani dibeli dengan harga Rp6.500 per kg,” tutupnya. [nm/beq]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *