TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harapan Joko (56), pemudik asal Nganjuk, Jawa Timur, untuk melewati malam takbiran di kampung halaman pupus.
Sebab, kereta yang akan membawanya dijadwalkan berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, sekira pukul 14.00 WIB.
Sementara perjalanan dari Stasiun Pasar Senen menuju Nganjuk menghabiskan waktu belasan jam.
Karenanya, Joko terpaksa tak bisa melewati malam takbiran bareng keluarganya.
Dia pun hanya akan mengikuti salat Id pada Senin (31/3/2025) besok.
Baca juga: 5 Tahun Tak Mudik, Ahmad Akhirnya Bisa Boyong Keluarga dari Jakarta ke Blora untuk Lebaran
“Takbiran mah enggak, paling salat Id saja besok pagi,” kata Joko, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (30/3/2025).
Joko mengaku rutin pulang kampung setiap tahun.
Bahkan, dalam setahun, dirinya bisa tiga kali.
Baca juga: Cerita Dera Siagian Mudik Jalur Darat ke Cianjur, Pernah Terjebak Macet 12 Jam
“Setiap tahun pulang. Kadang setahun tiga kali pulang,” ujarnya.
Joko sejatinya berencana pulang kampung pada jauh-jauh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Namun, kesulitan untuk mendapatkan tiket.
“Karena dari tanggal 26 itu sebetulnya sudah nyari tiket, cuma enggak dapat. Dapatnya ini, malam takbiran,” ucapnya.
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menjelaskan pada Minggu (30/3/2025) tercatat 22.056 kursi yang terjual.
KAI, kata Ixfan, juga menyediakan 46 Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) untuk mengakomodir tingginya minat pemudik pengguna kereta api.
“Tempat duduk tersedia 21.752 kursi, tempat duduk terjual 22.056 kursi, dan okupansi 101 persen,” kata Ixfan saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (30/3/2025).
Ixfan menjelaskan terdapat tiga kota tujuan favorit pemudik dari Stasiun Gambir terhitung sejak 21 Maret sampai 11 April 2025.
Ketiga kota tersebut yakni Yogyakarta, Semarang, dan Bandung.
“Yogyakarta 34.036 orang, Semarang 29.517 orang, dan Bandung 23.143 orang,” kata Ixfan.