Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran memecat kepala Bulog Nganjuk (Foto: Istimewa/ifakta)
JAKARTA, ifakta.co – Pimpinan Cabang (Pinca) Perum Bulog Kabupetan Nganjuk, Jawa Timur dipecat dari jabatannya menyusul adanya penghentian serapan gabah para petani di wilayah setempat. Pemecatan ini dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran.
“Sudah dicopot hari ini. Bulog tidak boleh berdiam diri, kita tidak boleh berpangku tangan dan semua harus bergerak sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo,” ujar Amran dalam keterangannya, dikutip, Kamis (27/3).
Selain itu, Amran juga memastikan bahwa pencopotan pimpinan cabang atau pimpinan wilayah Bulog sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan main yang berlaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pencopotan sendiri, kata dia, sudah dilakukan Direktur Utama Bulog setelah mendengarkan masukan dari masyarakat terkait kinerja Bulog di lapangan.
Dikatakan, seharusnya, Bulog bergerak cepat dalam merespons panen raya yang sudah berlangsung sejak akhir Februari dan akan berlanjut hingga April mendatang. Pada Masa panen raya tahun 2025 ini ditargetkan mampu menyerap gabah setara beras hingga 3 juta ton.
“Kalau semua bergerak maka swasembada seperti yang Bapak Presiden Prabowo perintahkan bisa tercapai. Jerih payah petani dalam berproduksi harus kita apresiasi sepantasnya,” tegas Amran.
“Jangan gara-gara ini petani jadi tidak bersemangat bertani lagi. Kita ingin swasembada ini selamanya,” tutup Mentan Amran.
Sebelumnya, diberitakan sejumlah kepala desa yang bernaung dibawah Aliansi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Nganjuk memprotes keras sikap Kepala Bulog (Kabulog) yang dinilai bermasalah terkait penanganan pembelian gabah petani.
Menurut aduan para kepala desa, kinerja Bulog di Nganjuk sangat lambat dan tidak responsif terhadap kondisi harga gabah yang anjlok serta sulitnya proses pembelian gabah.
(may)