Mensos Dorong Wong Cilik Naik Kelas Saat Safari Ramadhan Di Nganjuk

Jakarta (BERITAJA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mendorong wong cilik naik kelas saat menghadiri Safari Ramadhan di Masjid Agung Al Jali Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Dalam pertemuan dengan 400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) itu, dia menegaskan penerima bansos tidak boleh terus berjuntai pada support sosial melainkan mesti didorong menuju kemandirian.

“Saya mampu lihat secara langsung gimana profil dari penerima faedah ini, lantaran kita (punya) suatu rencana strategis ke depan lewat program yang terarah, terpadu dan berkelanjutan,” sebagaimana disebutkan dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu.

Selain itu, dia mengutarakan kunjungan itu untuk memandang langsung kondisi KPM dan memastikan program-program Kementerian Sosial (Kemensos) melangkah efektif.

Dalam pertemuan tersebut, dia menegaskan pentingnya peran pendamping sosial dalam mendorong KPM untuk naik kelas.

Baca juga: Mensos dan Wamensos siapkan makan sahur bagi korban banjir Bekasi

Ia menyebut bansos hanya berkarakter sementara dan mesti pindah ke program pemberdayaan.

“Dari penerima support sosial, mudah-mudahan dengan pemberdayaan mereka sudah mampu menjadi lebih mandiri, (menjadi) family yang lebih berdaya,” kata dia.

Kementerian Sosial telah menyalurkan support sosial senilai Rp474 miliar di Kabupaten Nganjuk yang terdiri atas PKH Rp167,8 miliar dan Program Sembako Rp286,8 miliar.

Alokasi ini, katanya, termasuk yang tertinggi sehingga menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemberantasan kemiskinan di wilayah tersebut.

Untuk memastikan efektivitas program tersebut, peran 173 pendamping PKH menjadi penting.

Ia menargetkan setiap pendamping mesti mampu mendorong 10 KPM untuk graduasi setiap tahun sehingga tiap tahun diharapkan 1.730 KPM PKH lepas dari ketergantungan bansos.

“Pendamping PKH mesti bikin rencana baru, pola pikir baru, dan semangat baru (untuk mendorong graduasi KPM),” katanya.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menambahkan masyarakat mesti mempunyai penghasilan sendiri, terutama mereka yang tetap sehat dan produktif.

“Kalau kita sudah punya penghasilan sendiri, masyarakat kita makmur, jika masyarakat kita makmur, negara kita maju, negara makmur. Negara kita menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Mensos Saifullah Yusuf turut membagikan paket bansos berupa beras, minyak goreng, dan gula kepada KPM.

Melalui beragam program pemberdayaan, Kemensos menargetkan semakin banyak family dapat hidup mandiri, tanpa berjuntai bansos.

Upaya ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang mau mewujudkan nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026 dan menciptakan kondisi di mana wong cilik “iso gemuyu” alias penduduk mampu tersenyum.

Baca juga: Mensos: KPM mesti jadi family mandiri

Baca juga: Mensos-sejumlah kampus teken MoU percepat pengentasan kemiskinan Jabar

Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat ditargetkan di 100 letak pada 2025

Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *