TRIBUNMATARAMAN.COM | NGANJUK – Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Nganjuk, serta BPOM Jawa Timur (Jatim) melakukan uji petik terhadap jajanan takjil, Rabu (19/3/2025).
Dalam kesempatan ini, tim menyasar jajanan takjil yang dijual oleh pedagang di sekitar Alun-alun dan acara Bazar Ramadan di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.
Hasilnya, tidak ditemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Nganjuk, Cuk Widiyanto mengatakan uji petik dilaksanakan guna memastikan makanan dan minuman yang dijual pedagang aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: 4 Tips Untuk Menghindari Pertanyaan Pribadi Saat Lebaran Agar Tetap Marasa Nyaman
Sementara, selama tiga kali pelaksanaan uji petik, tim mengambil total sebanyak 54 sampel makanan dan minuman.
“Pelaksanaan pertama ambil enam sampel, berikutnya tujuh sampel, dan sekarang 41 sampel. Hasil pengujian, tidak ditemukan bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, serta pewarna tekstil yang terkandung dalam makanan dan minuman,” katanya.
Cuk lantas mengapresiasi para pedagang karena telah menjual makanan dan minuman yang tak mengandung bahan berbahaya.
“Uji petik dilaksanakan pada makanan dan minuman yang dijual oleh pada pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun serta pedagang di Bazar Ramadan,” ucapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Nganjuk, I Ketut Wijayadi menambahkan, kegiatan uji petik akan dilangsungkan hingga, Sabtu (22/3/2025) di Alun-alun dan Bazar Ramadan.
Setelahnya, kegiatan uji petik berlanjut digelar di 20 kecamatan.
Uji petik dilakukan petugas masing-masing Puskesmas.
“Dengan begitu kami dapat memetakkan makanan dan minuman yang aman dikonsumsi,” tambahnya. (nen)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)