Nganjuk, Beritasatu.com – Banyak cara dilakukan untuk menunggu berbuka puasa atau ngabuburit. Salah satunya ngabuburit sambil memetik buah kurma langsung dari pohonnya di Nganjuk, Jawa Timur.
Anda tidak perlu jauh-jauh ke Timur Tengah untuk memetik kurma dari pohonnya karena di Kelurahan Kedondong, Kecamatan/ Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Anda dapat merasakan sensasi memetik buah buah kurma langsung dari pohonnya.
Di kebun kurma milik Umi Farida tersebut, terdapat 200 pohon kurma dengan berbagai jenis, yakni ajwa, medjol, barhi, dan halawi.
Pada bulan Ramadan, kebun milik Umi Farida tidak pernah sepi dari warga. Para pengunjung penasaran dan ingin merasakan sensasi memetik buah kurma langsung dari pohonnya, sekaligus ngabuburit.
Para pengunjung bisa langsung memetik buah kurma, karena pohonnya tidak terlalu tinggi sehingga buah kurma bisa dipetik secara langsung, atau juga bisa menggunakan tangga.
“Kita dan ibu-ibu jemaah pengajian ini sengaja ke sini, karena penasaran di Nganjuk kok ada pohon kurma dan bisa berbuah. Selain itu juga ngabuburit menunggu buka puasa. Apalagi di sini kita bisa langsung memetik dan membawa pulang buah kurma yang masih segar,” kata Heppy Nur Dita, pengunjung yang sengaja ngabuburit di Nganjuk sambil memetik kurma.
“Yang jelas penasaran, kok ada buah kurma bisa tumbuh dan berbuah hingga masak. Apalagi tadi pohon kurmanya juga tidak terlalu tinggi, sehingga kita bisa langsung memetik. Saya tadi memetik setengah kilogram,” ujar Emy Handayani, pembeli kurma.
Sementara pemilik kebun kurma Umi Farida mengatakan, inspirasi penanaman kurma berawal saat ia berada di Arab Saudi, dan melihat banyak pohon kurma. Awalnya Umi membeli dua pohon kurma seharga Rp 20 juta per pohon pada 2021 dan kini usahanya terus berkembang hingga sebanyak 200 pohon kurma.
“Kita sengaja mendatangkan pohon kurma dari dalam dan luar negeri. Dan ada beberapa jenis pohon kurma yang kita tanam, di antaranya ajwa, medjol, barhi, dan halawi. Dan pohon kurma yang kita tanam berbuah secara bergantian, sehingga para pengunjung dapat menikmati buah kurma yang sudah masak. Nanti pengunjung bisa memetik sendiri, dan per kilogramnya kita jual Rp 200.000,” papar Umi Farida.
Selama bulan Ramadhan, jumlah pengunjung ngabuburit di Nganjuk ini meningkat dibanding pada bulan biasanya. Jika hari-hari biasa, hanya sekitar lima sampai tujuh kunjungan, pada bulan Ramadan ini dalam sehari ia bisa menerima kunjungan sebanyak 10 hingga 20 kali. Umi juga bisa menjual kurma sekitar 5 sampai 7 kilogram per hari.